Author : ZY Rou Xiu
Main
cast : Do Kyung Soo (EXO K)
Song Jae Ri (nama yang sudah susah payah author
dan teman author buat. Bayangkan jika
itu kalian ne readers?)
Cameo : Wu
Yi Fan (duijjang), Hwang Zi Tao, dan Kim Jong In
Jung Ra, Young In, dan Park Ji Hee
(teman-teman Jae Ri)
Rating : T
Leght : long oneshoot
Genre : happy, humor, romance, family
Anyeong
haseyo? (lambai tangan ala artis Korea)
Ini
Fanfic author yang pertama dipublish dan baru jadi sekitar 2 minggu yang lalu
untuk mengisi waktu senggang. Nikmati sajalah ya walaupun ancur tapi author
buat dengan sepenuh hati, jiwa, dan perasaan (Author lebay! Plak#)
Disini
ceritanya Wu Yi Fan, D.O, Tao, dan Kim
Jong In tuh tergabung dalam boyband sekolah gitu. Dan Boyband itu namanya OVERDOSE.
FF
ini juga bakalan ada lanjutannya loh dengan cast member EXO lain. Tergantung minat para readers terhadap
ff ini sih...
Maaf
jika typo’s berterbangan sampai planet EXO. *Bow*
Ya
sudahlah tanpa menunggu lama silahkan baca ff ini. Khamsahamnida.....
PRESENT
Pagi
yang cerah dimana burung-burung mulai berkicau riau dan sang mentari mulai
menampakkan dirinya dari ufuk timur. Suasana pagi ini memang sedikit lenggang
mengingat hari ini adalah hari Minggu. Hari dimana seluruh kantor dan sekolah
meliburkan pegawai atau siswanya. Mungkin orang-orang lebih memilih untuk
berkumpul dengan keluarga di rumah dan merenggangkan otot untuk kembali bekerja
esok hari.
Hal
yang sama juga terjadi di apartemen OVERDOSE dimana seluruh penghuninya free dari
tugas sekolah yang padat dan membosankan. D.O yang lebih terkenal dengan ‘Chef OVERDOSE’
sedang sibuk berkutat didapur dengan alat-alat memasak untuk membuat menu
sarapan sehat bagi member lain, sang leader yang lebih dikenal dengan sebutan
Duijjang Kris sedang berkutat dengan buku-buku yang menyangkut semua tentang
cara kepempimpinan yang baik, sang magnae sendiri lebih memilih untuk memainkan
games favoritnya di PSP kesayangannya. Dan... dimana sang material art alias
Tao? Lupakan sejenak dia karena dia masih memimpikan author dialam
tidurnya.(Plak# ditampar masal)
“Duijjang
Kris, Tao ah, Jong In ah,,, ayo sarapan! Semua sudah siap. Walaupun kita free
hari ini tapi kita harus tetap sarapan tepat waktu agar kesehatan kita tetap
terjaga” teriak D.O yang telah berpidato
dipagi hari dari dapur yang aromanya sangat menggoda siapapun.
Tidak
usah 2 kali memanggil sang duijjang dan magnae mereka segera berkumpul ditempat
asal suara yang memanggil nama mereka,
“I’m
coming my brother” jawab sang duijjang dengan bahasa Inggris sexy-nya karena
dia berasal dari Kanada.
“Ne
amma...” jawab Jong In yang enjoy2 saja dengan apa yang baru ia ucapkan.
“Berhenti
memanggilku amma Jong In ah... aku ini namja. Setidaknya kau dapat memanggilku
CHEF D.O” sahut D.O berbangga diri
sambil menuangkan susu coklat kegelas duijjang.
Kris
dan Jong In berdoa sebelum menyantap masakan menggoda yang disuguhkan D.O.
Namun setelah itu....
“Camkaman!”
teriak D.O.
Mereka
berdua yang siap memasukkan nasi beserta pasukannya kemulut harus terhenti
karena teriakan D.O. Diletakkan kembali sendok yang Mereka pegang dan menatap
malas D.O.
“Wae?”
tanya Mereka berdua dengan wajah datar seperti Sehun (Author diroyok masal#).
“Mana
Tao? “
Mereka
yang ditanya hanya memutar bola matanya dengan malas dan meneruskan makan
mereka yang tadi sempat tertunda.
“Kenapa
kalian makan dahulu? Bukankan peraturan dalam dorm ini harus makan bersama? Nanti dulu, kita
harus menunggu Tao” ucap D.O dengan muka
khawatir.
“Bukankan
hyung menyuruh kita agar makan tepat waktu supaya kesehatan kita terjaga. Jika
kita menunggu Tao hyung bangun, itu sama saja kita mencari penyakit” jawab Jong
In sambil mengambil krupuk trasi yang tersedia dimeja.
“Tapi....”
“Sudahlah
D.O ah, walaupun tidurnya seperti beruang yang lagi hibernasi dimusim dingin
kalau sudah lapar dia akan terbangun dengan sendirinya. Kau lupa ya
semboyannya. Dimana ada makanan disitu ada Tao”
Sontak
keempat pasang mata yang memperhatikannya tertawa terbahak-bahak mendengar
penuturan dari sang leader yang sudah membuat lelucon di pagi hari.
****
Acara
makan telah selesai, sekarang giliran Kris dengan Jong In berkolaborasi untuk
membersihkan lemak membandel yang menempel pada alat2 dapur dan piring yang
Mereka gunakan untuk sarapan. Walaupun mereka laki-laki tapi mereka berusaha
mengurus segalanya sendiri tanpa melibatkan pembantu.
Sedangkan
D.O? Dia sedang bersantai diruang tengah.
“Emm,,,
enaknya ngapain ya sekarang? Baca buku... disini cuma ada buku kepempimpinanya
duijjang Kris, baca komik di sini cuma ada komik punya si magnae, nonton.... disini cuma ada
CD kungfu panda. Ugh.....”
“Mending
aku dengerin musik aja lah....”
BLUSH.....
Pipi
D.O memerah. Entah apa yang menyebabkannya setelah dia membuka handphone yang terpampang
wajah dirinya dengan seorang yeoja.
“Aish...
apa-apaan ini, aku kan seorang namja. Mengapa aku bisa berblusing seperti ini.”
Sebuah
ide terlintas di otaknya.
“Aku
sms Jae Ri saja ah...” senyuman mengembang di wajahnya.
DERTTTT...
DERT......
Niatannya
terhenti manakala sebuah pesan masuk, segera dia lihat apa isi pesannya siapa
tau dari seorang yeoja yang menghiasi wallpaper handphonenya.
Hyung... kau sudah memasak? Aku lapar....?
From: Tao
Senyuman
manisnya hilang setelah tahu bahwa yang mengirim pesan adalah Tao.
Hmm......
From: D.O
Hanya
jawaban singkat yang dia berikan pada dongsaengnya itu.
Judes amat hyung? Pasti kau kira dari Jae Ri ya?
Hahahaha..... ternyata aku. Kasian...
From: Tao
D.O
terlonjak kaget. Dari mana Tao tau akan hal itu.
Pasti lagi mikir kenapa aku tau hal itu
Iya kan?
From: Tao
Matanya
membulat sempurna. Apakah Tao mempunyai indra ke 6 sehingga tau apa yang ia
pikirkan?
Aku bisa lihat kau dengan sempurna hyung. Melalui kamera CCTV yang ada
didepan TV
From: Tao
D.O
menatap sebal kearah CCTV dan meninggalkan ruang tengah lalu menuju kolam
renang yang ada di dorm mereka.
****
Sesampainya
di kolam renang sebuah ide terlintas lagi dipirannya, segera dia keluarkan
Samsung Galaxy S6 yang entah kapan dikeluarkan.
To: Jae Ri
Sepertinya suasana yang cerah ini akan berlangsung hingga malam hari.
Temui aku di taman kota pukul 17.00
OUR FIRST DATING
Beberapa
menit kemudian sebuah sms kembali menghampiri hpnya.
‘Semoga
saja ini bukan dari Tao’ doanya dalam hati.
Ne, Oppa :*
From: Jae Ri chagi
Senyum
merekah dibibir tebalnya itu.
“Yes,
akhirnya aku bisa kencan juga sama Jae Ri setelah sibuk dari kemarin”
Kencan?
Berarti mereka sepasang kekasih?
Flaskback-------
Seorang
namja tampan namun disisi lain terlihat imut tengah berjalan bersama seorang
yeoja yang menggenakan seragam SMA khas SM HIGH SCHOOL. Ditengah malam dengan
salju yang bertaburan dari langit.
Sang
yeoja menggosok-gosok lengannya dengan kedua tangan mungil miliknya.
“Apakah
kau kedinginan?”tanya sang namja.
“Aniyo
sunbae, aku hanya sedang membersihkan salju yang berada dijasku” dusta sang
yeoja.
Sang
namja hanya membalas dengan senyuman tipisnya. Lalu dilepaskannya jaket yang bertengger
dibadannya dan memakaikan kepada sang yeoja.
“Eh?”
sang yeoja kaget.
Bagaimana
dia bisa melakukan hal ini disaat cuaca sedang tidak berkompromi seperti ini.
Seakan
tau maksud pandangan sang yeoja, sang namja kembali mengembangkan senyuman
mautnya.
“Aku
tidak mau melihatmu sakit. Karena kalau kau sakit, aku lebih sakit lagi”
jelasnya.
“Ma
mak maksud sunbae a apa?” tanyanya terbata-bata.
“Jika
melihat kau sakit maka aku dapat membayangkan bagaimana rasa sakit yang kau
derita sebagai seorang sahabat yang baik. Lalu... bagaimana jika ditambah membayangkan rasa sakit yang
diderita oleh orang yang kita CINTAI, bukankah itu lebih sakit?”
Mencoba
menstabilkan deguban jantung yang berderu kencang? Bukankah itu yang dilakukan
semua orang apabila mengalami hal seperti ini?
Dengan
suara parau sang yeoja mencoba memecah keheningan yang terjadi akibat ungkapan
sang namja.
“Jadi,
apa sebenarnya tujuan sunbae?”
“Will
you be my girlfriend?” ucapnya lantang.
Apakah
ini mimpi? Itu yang akan orang pikirkan. Seseorang yang selama ini kita kagumi
menyatakan perasaannya pada kita, pada awal salju turun kebumi. Mungkin ini
moment langka. Jika itu terjadi padamu. Apakah kau akan menyia-nyiakan
kesempatan emas ini? .........
Mungkin
ada,,,
Tapi
berapa besar penyesalan yang Mereka rasakan?
“Emm.....”
sang yeoja mencoba menimbang-nimbang.
“Aku
tahu kau berbeda dari yeoja lain. Aku tahu kau bukan yeoja yang akan
menghabiskan waktumu hanya untuk meneriakkan nama idola yang kau suka. Aku tahu
kau lebih suka diam dan mengamatinya dari jauh, mencoba tenang saat kau
berpapasan dengannya padahal hatimu melonjak senang, mencoba tenang saat orang
lain mengatakan cinta pada idolamu padahal hatimu marah, mecoba tenang saat
orang lain membicarakannya padahal kau juga ingin tahu apa yang Mereka
bicarakan.”
“Tapi
kau jangan gunakan sikap TENANG dan TIDAK MAU TAHU saat ada orang lain
menyukaimu dan sebaliknya. Kesempatan tidak akan pernah datang 2 kali kecuali
Tuhan menghendakinya. Mungkin suatu saat jika kau sudah siap mengatakan CINTA
padanya, orang itu telah mempunyai tambatan hati lain. Jadi, hanya PENYESALAN
yang kau dapatkan pada akhirnya”
Jae
Ri terpaku bagaikan sihir yang mengutuknya menjadi batu. Selain tampan, suara
emas, cute, ternyata orang yang dia kagumi mempunyai pengetahuan luas tentang
apa itu arti CINTA.
“Jadi
apa jawabanmu? Apakah kau perlu waktu untuk memikirkannya?” tanya D.O.
“ANIYO!
Aku tidak suka menunda-nunda waktu. Dan jawabanku sudah mantap untuk menjadikan
sunbae bagian dari hatiku dan hidupku sekarang” senyuman 100 watt dia
persembahkan untuk sunbaenya. Oh.... itu dulu, dan sekarang dia adalah
namjachingunya.
D.O
sudah menduga bahwa Jae Ri akan menerimanya. Itu terlihat dari tatapan
matanya yang berbeda saat menatap dirinya dengan menatap orang lain.
“Tapi,
aku mempunya syarat?” suara lirih namun masih terdengar mengingat Mereka hanya
berdua saja ditengah malam.
“Apa itu? Apapun akan kuturuti jika itu masuk
akal” ucapnya sembari menatap langit malam yang indah.
“I
ini yang pertama. Aku mohon bimbing aku untuk mengenal apa itu cinta” Jae Ri tundukkan
wajahnya karena malu.
“Itu
pasti cagiya..... dan.... please, call me oppa!”
“Ne
oppa”
Dua
sejoli itu hanya dapat memalingkan wajahnya masing-masing, mencoba
menyembunyikan rona merah yang menghiasi kedua wajahnya.
Flaskback end-------
****
APARTEMEN
JAE RI
Malam
hari tiba, masih ada waktu 1 jam untuk bertemu dengan D.O. Dengan semangat dia
mengobrak abrik kamarnya untuk menemukan gaun yang tepat untuknya. Semangat itu
menjadi surut karena sekarang lemarinya telah kosong. Itu berarti seluruh
koleksi pakaiannya telah habis dan tenyata tidak ada yang sesuai dengannya.
“Huh...
aku pakai apa?” dia balikkan badannya menghadap kasur Young In yang dia gunakan
untuk menjejerkan pakaiannya. Dilihatnya Ji Hee yang tengah asik
berguling-guling diatas pakaiannya itu.
“Ji
Hee ah.... hentikan!” tangannya sibuk menarik Ji Hee agar menjauhkan tubuhnya
dari pakaian yang dia miliki agar tidak kusam.
“Kau
takut pakaianmu kusam unnie? Memangnya kau yakin akan memakai salah satu dari
koleksi pakaianmu ini untuk bertemu D.O sunbae?” tanyanya sambil menatap intens
pakaian-pakaian Jae Ri.
“Em..
memang kenapa? Kalau tidak memakai pakaianku aku akan memakai pakaian siapa?
Memangnya pakaianku aneh ya?” tanyanya polos.
Datang
Jung Ra diikuti Young In dari arah ruang solat.
“Gimana
ya? Menurutku koleksi pakaianmu ketinggalan jaman unnie” jawabnya dengan
tampang yang sulit diartikan.
“Baiklah!
Kalau sudah seperti ini sepertinya aku harus turun tangan. Aku akan meminjamkan
pakaianku plus aksesoris kepadamu. Ji Hee aku tahu dan aku tidak dapat mengelak
bahwa urusan menata rambut kau memang jagonya. Jadi kau tata rambutnya se
simple mungkin namun tetap terkesan elegan dan jangan lupakan kata manis. Dan
kau Young In....”
“Aku
ngantuk. Aku mau tidur dulu unnie...”
PLETAK.....
“Aish,
appo unnie”
Ringisan
Young In tidak digubris oleh Jung Ra.
“Simpan
dulu penyakit tidurmu itu. Young In ah walaupun aku tidak begitu yakin tapi
dalam keadaan terdesak seperti ini aku harus percaya. Make up Jae Ri aku
serahkan padamu” jelas Jung Ra dengan berat hati.
“Jadi
kau meragukanku ya unnie?” Young In terlihat kesal.
“Urusan
dance aku selalu percaya padamu. Tapi kalau.....”
“Baiklah
akan ku buktikan” jawab Young In mantap.
“Awas
saja kalau mandandani unnieku tersayang mirip badud” ancam Ji Hee.
“Jika
kau berani buka suara lagi akan ku make up Jae Ri mirip Spidermen berkolaborasi
dengan Shoimah. Jadi diamlah!” perjelas Young In.
Dengan
semangat menggebu-gebu ketiga sahabatnyapun langsung bekerja sesuai tugas yang
dibagikan oleh Jung Ra.
****
Akhirnya
setelah berkutat dengan alat-alat kecantikan selama 30 menit Jae Ri tampil
menjadi seorang yeoja yang menawan. Berbeda dengan ketiga sahabatnya yang kini
terlihat lusuh dengan keringat yang bercucuran deras hingga membasahi pakaian
yang Mereka kenakan.
“Unnie,
kau terlihat sangat cantik. Jinja jinja yeoppo.....” puji Ji Hee.
“Kau
juga terlihat cute Jae Ri ah” puji Jung Ra.
“Unnie....”
panggil Young In.
“Waeyo?”
jawab Jae Ri yang tengah berbinar-binar mendapat pujian dari Young In.
“Kau
harus membayarku setelah pulang nanti”
PLETAK!!!
PLETAK!!!
PLETAK!!!
“Au
APPPOOO! Ya hari ini kalian kompak sekali sih menyiksaku”
“Setidaknya
kau berikan pujian untuk Jae Ri unniemu, Young In ah” Jung Ra geram.
“Tadikan
sudah kalian wakilkan. Lalu aku harus bilang apa lagi? Ah,,, Jae Ri unnie kau
terlihat tampan! Mana mungkin unnie.” kesal Young In.
Sementara
itu.....
PIP...PIP....PIP.......
Sebuah
plakson mobil terdengar nyaring ditelinga Mereka. Jae Ri mendadak dag dig dug
karena hal itu.
“Unnieee......
Ji Hee ah.....”
“Tenanglah.
Semua pasti akan lancar. Cepat keluar sebelum dia menunggu lama!”
DEPAN
RUMAH-------------
D.O
duduk dimobilnya sembari mendengarkan musik dari smart phonenya dan
tiba-tiba......
“Oppa....”
sebuah suara yang merdu menghentikan kegiatannya.
DEG>>>>
“Jae
Ri ah, neomu yeoppo.....” sangkin terpesonanya D.O mematung sendiri didepan apartemen
Jae Ri.
“Sunbae,
berhentilah memandangi Jae Ri kami dan cepat pergi sebelum malam. Dan tutup
mulutmu agar acara kencan pertama kalian tidak gagal gara2 mulutmu kemasukan
lalat” ucap Jung Ra sembari melipat kedua tangannya didada.
“Ah
ne! Mianhae... kau terlalu manis chagi..... He,,,,”
“Jung
Ra ah, ku pinjam dulu ya Jae Ri, tenang aku akan mengembalikannya tepat waktu”
“Jangan
kau apa-apakan unnie kami atau kau ku wushu” ancam Young In.
“Unnie???”
Ji Hee melotot sempurna kearah Young In.
“Diam
kau anak kecil” perintah Young In yang lebih tepatnya mengejek.
“Hei
jangan lupa. Kalian hanya berbeda beberapa bulan saja” peringat Jae Ri.
“Tetap
saja dia lebih muda dariku. Jadi tururi perintah unniemu ini ya....” sembari
mengelus surai milik Ji Hee.
Semua
tertawa terkecuali Ji Hee.
Setelah
itu D.O langsung mempersilahkan Jae Ri untuk memasuki mobilnya dan melesat
menuju tempat utama, taman kota.
****
TAMAN
KOTA-------
Terjadi
keheningan diantara dua sejoli ini. Mereka kalut dengan pikiran masing-masing
sembari menatap pasangan lain yang sedang bermesraan bermesraan. Jae Ri yang
tidak betah suasana diam mencoba memulai percakapan.
“Ugh....
hari ini bulan bersinar terang. Tapi kenapa bintangnya bersinar redup ya oppa”
dengusnya kesal.
“Tapi
menurutku tidak chagi. Malahan aku merasa sangat silau” jawab D.O.
“Eh,
bagaimana bisa? Coba oppa lihat kearah langit” tunjuk Jae Ri.
“Aku
tidak membicarakan bintang yang disana. Tapi aku membicarakan bintang yang
disini, didepan mataku yang membuatku hampir buta karena silaunya sinar yang
dia pancarkan”
BLUSH>>>>
Pipi Jae Ri memerah sempurna.
“Jangan
menggodaku oppa” lirihnya.
“Itu
Fakta!”
Untuk
menghilangkan kecanggungan yang dia rasakan
Jar e Ri mengalihkan pembicaraan.
“Oppa,
aku ingin bertanya padamu”
“Apa?”
D.O mengalihkan pandangannya kearah sang yeojachingu.
“Tapi
jawab dengan sejujur-jujurnya ya” pinta Jae Ri.
“Everyting
for you, chagi” sambil mengelus tangan Jae Ri-nya.
“Menurut
oppa, aku dan Jung Ra unnie cantik siapa?” pertanyaan pertama.
“Emm....
Jung Ra unnie. Senyumannya sangat manis”
Hyo
Soo, masih sabar. Dia memang mengakui Jung Ra unnienya lebih cantik darinya.
“Kalau
aku dengan Young In keren siapa?” pertanyaan kedua.
“Young
In. Lihatlah saat dia dance, wow sangat keren”
Dia
masih memaklumi walaupun ada rasa kesal dalam dirinya.
“Lalu,
kalau aku dengan Ji Hee imut siapa?” pertanyaan ketiga.
“Tentu
saja Ji Hee. Coba kau perhatikan ekspresinya saat mendengarkan orang berbicara,
Aish,,, kyeopta”
Dan
yang terakhir ini tidak bisa ditoleransi.
D.O
tersenyum.
“Mengapa
kau terlihat kesal? Bukankan kau yang minta sendiri agar aku menjawab jujur?”
Ya
memang benar, tapi setidaknya ada nama Jae Ri yang disebut diantara 3
pertanyaan tadi.
“Lalu
apa artiku bagimu?” Jae Ri mencoba menahan air matanya.
“Kau
bagiku?” D.O menampilkan gaya memikirnya
Jae
Ri menatap sang namjachingu.
“Bagiku
kau SEMPURNA” jawab D.O.
BLUSH.....
Lagi-lagi
rona merah itu kembali muncul. Jae Ri semakin menundukkan kepalanya
dalam-dalam.
“Kalau
Mereka hanya memiliki salah satu dari pertanyaanmu tapi kau menguasai semuanya”
D.O
mengangkat dagu Jae Ri.
“Jangan
kau tundukkan wajah manismu ini. Aku ingin memandang milikku yang SEMPURNA ini”
Jae
Ri bingung harus berbuat apa. D.O memang sangat pandai dalam menggombal.
Akhirnya Jae Ri bangkit dari duduknya.
“Aish
oppa.... berhenti menggodaku. Aku sangat malu...”
“Aku
berbicara fakta”
“Tapi
aku malu”
D.O
kembali tersenyum. Jae Rinya benar-benar polos.
Jae
Ripun pergi dan disusul D.O yang mengekor dibelakangnya.
Malam
panjang ini Mereka isi dengan mengobrol, candaan, dan jangan lupa gombalan maut
D.O yang sukses membuat Jae Ri berblushing berulang-ulang.
END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar