Senin, 12 Mei 2014




Author         : ZY Rou Xiu
Main cast     : Do Kyung Soo (EXO K)
 Song  Jae Ri (nama yang sudah susah payah author dan teman author buat.  Bayangkan jika itu kalian ne readers?)
Cameo          : Wu Yi Fan (duijjang), Hwang Zi Tao, dan Kim Jong In
                    Jung Ra, Young In, dan Park Ji Hee (teman-teman Jae Ri)
Rating                   : T
Leght          : long oneshoot
Genre          : happy, humor, romance, family


Anyeong haseyo? (lambai tangan ala artis Korea)
Ini Fanfic author yang pertama dipublish dan baru jadi sekitar 2 minggu yang lalu untuk mengisi waktu senggang. Nikmati sajalah ya walaupun ancur tapi author buat dengan sepenuh hati, jiwa, dan perasaan (Author lebay! Plak#)
Disini ceritanya Wu Yi Fan,  D.O, Tao, dan Kim Jong In tuh tergabung dalam boyband sekolah gitu. Dan Boyband itu namanya OVERDOSE.
FF ini juga bakalan ada lanjutannya loh dengan cast member EXO  lain. Tergantung minat para readers terhadap ff ini sih...
Maaf jika typo’s berterbangan sampai planet EXO. *Bow*
Ya sudahlah tanpa menunggu lama silahkan baca ff ini. Khamsahamnida.....


PRESENT
Pagi yang cerah dimana burung-burung mulai berkicau riau dan sang mentari mulai menampakkan dirinya dari ufuk timur. Suasana pagi ini memang sedikit lenggang mengingat hari ini adalah hari Minggu. Hari dimana seluruh kantor dan sekolah meliburkan pegawai atau siswanya. Mungkin orang-orang lebih memilih untuk berkumpul dengan keluarga di rumah dan merenggangkan otot untuk kembali bekerja esok hari.
Hal yang sama juga terjadi di apartemen OVERDOSE dimana seluruh penghuninya free dari tugas sekolah yang padat dan membosankan. D.O yang lebih terkenal dengan ‘Chef OVERDOSE’ sedang sibuk berkutat didapur dengan alat-alat memasak untuk membuat menu sarapan sehat bagi member lain, sang leader yang lebih dikenal dengan sebutan Duijjang Kris sedang berkutat dengan buku-buku yang menyangkut semua tentang cara kepempimpinan yang baik, sang magnae sendiri lebih memilih untuk memainkan games favoritnya di PSP kesayangannya. Dan... dimana sang material art alias Tao? Lupakan sejenak dia karena dia masih memimpikan author dialam tidurnya.(Plak# ditampar masal)
“Duijjang Kris, Tao ah, Jong In ah,,, ayo sarapan! Semua sudah siap. Walaupun kita free hari ini tapi kita harus tetap sarapan tepat waktu agar kesehatan kita tetap terjaga” teriak  D.O yang telah berpidato dipagi hari dari dapur yang aromanya sangat menggoda siapapun.
Tidak usah 2 kali memanggil sang duijjang dan magnae mereka segera berkumpul ditempat asal suara yang memanggil nama mereka,
“I’m coming my brother” jawab sang duijjang dengan bahasa Inggris sexy-nya karena dia berasal dari Kanada.
“Ne amma...” jawab Jong In yang enjoy2 saja dengan apa yang baru ia ucapkan.
“Berhenti memanggilku amma Jong In ah... aku ini namja. Setidaknya kau dapat memanggilku CHEF D.O” sahut  D.O berbangga diri sambil menuangkan susu coklat kegelas duijjang.
Kris dan Jong In berdoa sebelum menyantap masakan menggoda yang disuguhkan D.O. Namun setelah itu....
“Camkaman!” teriak  D.O.
Mereka berdua yang siap memasukkan nasi beserta pasukannya kemulut harus terhenti karena teriakan D.O. Diletakkan kembali sendok yang Mereka pegang dan menatap malas D.O.
“Wae?” tanya Mereka berdua dengan wajah datar seperti Sehun (Author diroyok masal#).
“Mana Tao? “
Mereka yang ditanya hanya memutar bola matanya dengan malas dan meneruskan makan mereka yang tadi sempat tertunda.
“Kenapa kalian makan dahulu? Bukankan peraturan dalam dorm  ini harus makan bersama? Nanti dulu, kita harus menunggu Tao” ucap  D.O dengan muka khawatir.
“Bukankan hyung menyuruh kita agar makan tepat waktu supaya kesehatan kita terjaga. Jika kita menunggu Tao hyung bangun, itu sama saja kita mencari penyakit” jawab Jong In sambil mengambil krupuk trasi yang tersedia dimeja.
“Tapi....”
“Sudahlah D.O ah, walaupun tidurnya seperti beruang yang lagi hibernasi dimusim dingin kalau sudah lapar dia akan terbangun dengan sendirinya. Kau lupa ya semboyannya. Dimana ada makanan disitu ada Tao”
Sontak keempat pasang mata yang memperhatikannya tertawa terbahak-bahak mendengar penuturan dari sang leader yang sudah membuat lelucon di pagi hari.
****
Acara makan telah selesai, sekarang giliran Kris dengan Jong In berkolaborasi untuk membersihkan lemak membandel yang menempel pada alat2 dapur dan piring yang Mereka gunakan untuk sarapan. Walaupun mereka laki-laki tapi mereka berusaha mengurus segalanya sendiri tanpa melibatkan pembantu.
Sedangkan D.O? Dia sedang bersantai diruang tengah.
“Emm,,, enaknya ngapain ya sekarang? Baca buku... disini cuma ada buku kepempimpinanya duijjang Kris, baca komik di sini cuma ada komik  punya si magnae, nonton.... disini cuma ada CD kungfu panda. Ugh.....”
“Mending aku dengerin musik aja lah....”

BLUSH.....
Pipi D.O memerah. Entah apa yang menyebabkannya setelah dia membuka handphone yang terpampang wajah dirinya dengan seorang yeoja.
“Aish... apa-apaan ini, aku kan seorang namja. Mengapa aku bisa berblusing seperti ini.”
Sebuah ide terlintas di otaknya.
“Aku sms Jae Ri saja ah...” senyuman mengembang di wajahnya.
DERTTTT... DERT......
Niatannya terhenti manakala sebuah pesan masuk, segera dia lihat apa isi pesannya siapa tau dari seorang yeoja yang menghiasi wallpaper handphonenya.
Hyung... kau sudah memasak? Aku lapar....?
From: Tao
Senyuman manisnya hilang setelah tahu bahwa yang mengirim pesan adalah Tao.
Hmm......
From: D.O
Hanya jawaban singkat yang dia berikan pada dongsaengnya itu.
Judes amat hyung? Pasti kau kira  dari  Jae Ri ya?
Hahahaha..... ternyata aku. Kasian...     
From: Tao
D.O terlonjak kaget. Dari mana Tao tau akan hal itu.
Pasti lagi mikir kenapa aku tau hal itu
Iya kan?
From: Tao
Matanya membulat sempurna. Apakah Tao mempunyai indra ke 6 sehingga tau apa yang ia pikirkan?
Aku bisa lihat kau dengan sempurna hyung. Melalui kamera CCTV yang ada didepan TV
From: Tao
D.O menatap sebal kearah CCTV dan meninggalkan ruang tengah lalu menuju kolam renang yang ada di dorm mereka.
****
Sesampainya di kolam renang sebuah ide terlintas lagi dipirannya, segera dia keluarkan Samsung Galaxy S6 yang entah kapan dikeluarkan.
To: Jae Ri
Sepertinya suasana yang cerah ini akan berlangsung hingga malam hari.
Temui aku di taman kota pukul 17.00
OUR FIRST DATING
Beberapa menit kemudian sebuah sms kembali menghampiri hpnya.
‘Semoga saja ini bukan dari Tao’ doanya dalam hati.
Ne, Oppa :*
From: Jae Ri chagi
Senyum merekah dibibir tebalnya itu.
“Yes, akhirnya aku bisa kencan juga sama Jae Ri setelah sibuk dari kemarin”
Kencan? Berarti mereka sepasang kekasih?
Flaskback-------
Seorang namja tampan namun disisi lain terlihat imut tengah berjalan bersama seorang yeoja yang menggenakan seragam SMA khas SM HIGH SCHOOL. Ditengah malam dengan salju yang bertaburan dari langit.
Sang yeoja menggosok-gosok lengannya dengan kedua tangan mungil miliknya.
“Apakah kau kedinginan?”tanya sang namja.
“Aniyo sunbae, aku hanya sedang membersihkan salju yang berada dijasku” dusta sang yeoja.
Sang namja hanya membalas dengan senyuman tipisnya. Lalu dilepaskannya jaket yang bertengger dibadannya dan memakaikan kepada sang yeoja.
“Eh?” sang yeoja kaget.
Bagaimana dia bisa melakukan hal ini disaat cuaca sedang tidak berkompromi seperti ini.
Seakan tau maksud pandangan sang yeoja, sang namja kembali mengembangkan senyuman mautnya.
“Aku tidak mau melihatmu sakit. Karena kalau kau sakit, aku lebih sakit lagi” jelasnya.
“Ma mak maksud sunbae a apa?” tanyanya terbata-bata.
“Jika melihat kau sakit maka aku dapat membayangkan bagaimana rasa sakit yang kau derita sebagai seorang sahabat yang baik. Lalu... bagaimana jika  ditambah membayangkan rasa sakit yang diderita oleh orang yang kita CINTAI, bukankah itu lebih sakit?”
Mencoba menstabilkan deguban jantung yang berderu kencang? Bukankah itu yang dilakukan semua orang apabila mengalami hal seperti ini?
Dengan suara parau sang yeoja mencoba memecah keheningan yang terjadi akibat ungkapan sang namja.
“Jadi, apa sebenarnya tujuan sunbae?”
“Will you be my girlfriend?” ucapnya lantang.
Apakah ini mimpi? Itu yang akan orang pikirkan. Seseorang yang selama ini kita kagumi menyatakan perasaannya pada kita, pada awal salju turun kebumi. Mungkin ini moment langka. Jika itu terjadi padamu. Apakah kau akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini? .........
Mungkin ada,,,
Tapi berapa besar penyesalan yang Mereka rasakan?
“Emm.....” sang yeoja mencoba menimbang-nimbang.
“Aku tahu kau berbeda dari yeoja lain. Aku tahu kau bukan yeoja yang akan menghabiskan waktumu hanya untuk meneriakkan nama idola yang kau suka. Aku tahu kau lebih suka diam dan mengamatinya dari jauh, mencoba tenang saat kau berpapasan dengannya padahal hatimu melonjak senang, mencoba tenang saat orang lain mengatakan cinta pada idolamu padahal hatimu marah, mecoba tenang saat orang lain membicarakannya padahal kau juga ingin tahu apa yang Mereka bicarakan.”
“Tapi kau jangan gunakan sikap TENANG dan TIDAK MAU TAHU saat ada orang lain menyukaimu dan sebaliknya. Kesempatan tidak akan pernah datang 2 kali kecuali Tuhan menghendakinya. Mungkin suatu saat jika kau sudah siap mengatakan CINTA padanya, orang itu telah mempunyai tambatan hati lain. Jadi, hanya PENYESALAN yang kau dapatkan pada akhirnya”
Jae Ri terpaku bagaikan sihir yang mengutuknya menjadi batu. Selain tampan, suara emas, cute, ternyata orang yang dia kagumi mempunyai pengetahuan luas tentang apa itu arti CINTA.
“Jadi apa jawabanmu? Apakah kau perlu waktu untuk memikirkannya?” tanya D.O.
“ANIYO! Aku tidak suka menunda-nunda waktu. Dan jawabanku sudah mantap untuk menjadikan sunbae bagian dari hatiku dan hidupku sekarang” senyuman 100 watt dia persembahkan untuk sunbaenya. Oh.... itu dulu, dan sekarang dia adalah namjachingunya.
D.O sudah menduga bahwa  Jae Ri  akan menerimanya. Itu terlihat dari tatapan matanya yang berbeda saat menatap dirinya dengan menatap orang lain.
“Tapi, aku mempunya syarat?” suara lirih namun masih terdengar mengingat Mereka hanya berdua saja ditengah malam.
“Apa  itu? Apapun akan kuturuti jika itu masuk akal” ucapnya sembari menatap langit malam yang indah.
“I ini yang pertama. Aku mohon bimbing aku untuk mengenal apa itu cinta” Jae Ri tundukkan wajahnya karena malu.
“Itu pasti cagiya..... dan.... please, call me oppa!”
“Ne oppa”
Dua sejoli itu hanya dapat memalingkan wajahnya masing-masing, mencoba menyembunyikan rona merah yang menghiasi kedua wajahnya.
Flaskback end-------
****
APARTEMEN JAE RI
Malam hari tiba, masih ada waktu 1 jam untuk bertemu dengan D.O. Dengan semangat dia mengobrak abrik kamarnya untuk menemukan gaun yang tepat untuknya. Semangat itu menjadi surut karena sekarang lemarinya telah kosong. Itu berarti seluruh koleksi pakaiannya telah habis dan tenyata tidak ada yang sesuai dengannya.
“Huh... aku pakai apa?” dia balikkan badannya menghadap kasur Young In yang dia gunakan untuk menjejerkan pakaiannya. Dilihatnya Ji Hee yang tengah asik berguling-guling diatas pakaiannya itu.
“Ji Hee ah.... hentikan!” tangannya sibuk menarik Ji Hee agar menjauhkan tubuhnya dari pakaian yang dia miliki agar tidak kusam.
“Kau takut pakaianmu kusam unnie? Memangnya kau yakin akan memakai salah satu dari koleksi pakaianmu ini untuk bertemu D.O sunbae?” tanyanya sambil menatap intens pakaian-pakaian Jae Ri.
“Em.. memang kenapa? Kalau tidak memakai pakaianku aku akan memakai pakaian siapa? Memangnya pakaianku aneh ya?” tanyanya polos.
Datang Jung Ra diikuti Young In dari arah ruang solat.
“Gimana ya? Menurutku koleksi pakaianmu ketinggalan jaman unnie” jawabnya dengan tampang yang sulit diartikan.
“Baiklah! Kalau sudah seperti ini sepertinya aku harus turun tangan. Aku akan meminjamkan pakaianku plus aksesoris kepadamu. Ji Hee aku tahu dan aku tidak dapat mengelak bahwa urusan menata rambut kau memang jagonya. Jadi kau tata rambutnya se simple mungkin namun tetap terkesan elegan dan jangan lupakan kata manis. Dan kau Young In....”
“Aku ngantuk. Aku mau tidur dulu unnie...”
PLETAK.....
“Aish, appo unnie”
Ringisan Young In tidak digubris oleh Jung Ra.
“Simpan dulu penyakit tidurmu itu. Young In ah walaupun aku tidak begitu yakin tapi dalam keadaan terdesak seperti ini aku harus percaya. Make up Jae Ri aku serahkan padamu” jelas Jung Ra dengan berat hati.
“Jadi kau meragukanku ya unnie?” Young In terlihat kesal.
“Urusan dance aku selalu percaya padamu. Tapi kalau.....”
“Baiklah akan ku buktikan” jawab Young In mantap.
“Awas saja kalau mandandani unnieku tersayang mirip badud” ancam Ji Hee.
“Jika kau berani buka suara lagi akan ku make up Jae Ri mirip Spidermen berkolaborasi dengan Shoimah. Jadi diamlah!” perjelas Young In.
Dengan semangat menggebu-gebu ketiga sahabatnyapun langsung bekerja sesuai tugas yang dibagikan oleh Jung Ra.
****
Akhirnya setelah berkutat dengan alat-alat kecantikan selama 30 menit Jae Ri tampil menjadi seorang yeoja yang menawan. Berbeda dengan ketiga sahabatnya yang kini terlihat lusuh dengan keringat yang bercucuran deras hingga membasahi pakaian yang Mereka kenakan.
“Unnie, kau terlihat sangat cantik. Jinja jinja yeoppo.....” puji Ji Hee.
“Kau juga terlihat cute Jae Ri ah” puji Jung Ra.
“Unnie....” panggil Young In.
“Waeyo?” jawab Jae Ri yang tengah berbinar-binar mendapat pujian dari Young In.
“Kau harus membayarku setelah pulang nanti”
PLETAK!!!
PLETAK!!!
PLETAK!!!
“Au APPPOOO! Ya hari ini kalian kompak sekali sih menyiksaku”
“Setidaknya kau berikan pujian untuk Jae Ri unniemu, Young In ah” Jung Ra geram.
“Tadikan sudah kalian wakilkan. Lalu aku harus bilang apa lagi? Ah,,, Jae Ri unnie kau terlihat tampan! Mana mungkin unnie.” kesal Young In.
Sementara itu.....
PIP...PIP....PIP.......
Sebuah plakson mobil terdengar nyaring ditelinga Mereka. Jae Ri mendadak dag dig dug karena hal itu.
“Unnieee...... Ji Hee ah.....”
“Tenanglah. Semua pasti akan lancar. Cepat keluar sebelum dia menunggu lama!”
DEPAN RUMAH-------------
D.O duduk dimobilnya sembari mendengarkan musik dari smart phonenya dan tiba-tiba......
“Oppa....” sebuah suara yang merdu menghentikan kegiatannya.
DEG>>>>
“Jae Ri ah, neomu yeoppo.....” sangkin terpesonanya D.O mematung sendiri didepan apartemen Jae Ri.
“Sunbae, berhentilah memandangi Jae Ri kami dan cepat pergi sebelum malam. Dan tutup mulutmu agar acara kencan pertama kalian tidak gagal gara2 mulutmu kemasukan lalat” ucap Jung Ra sembari melipat kedua tangannya didada.
“Ah ne! Mianhae... kau terlalu manis chagi..... He,,,,”
“Jung Ra ah, ku pinjam dulu ya Jae Ri, tenang aku akan mengembalikannya tepat waktu”
“Jangan kau apa-apakan unnie kami atau kau ku wushu” ancam Young In.
“Unnie???” Ji Hee melotot sempurna kearah Young In.
“Diam kau anak kecil” perintah Young In yang lebih tepatnya mengejek.
“Hei jangan lupa. Kalian hanya berbeda beberapa bulan saja” peringat Jae Ri.
“Tetap saja dia lebih muda dariku. Jadi tururi perintah unniemu ini ya....” sembari mengelus surai milik Ji Hee.
Semua tertawa terkecuali Ji Hee.
Setelah itu D.O langsung mempersilahkan Jae Ri untuk memasuki mobilnya dan melesat menuju tempat utama, taman kota.
****

TAMAN KOTA-------
Terjadi keheningan diantara dua sejoli ini. Mereka kalut dengan pikiran masing-masing sembari menatap pasangan lain yang sedang bermesraan bermesraan. Jae Ri yang tidak betah suasana diam mencoba memulai percakapan.
“Ugh.... hari ini bulan bersinar terang. Tapi kenapa bintangnya bersinar redup ya oppa” dengusnya kesal.
“Tapi menurutku tidak chagi. Malahan aku merasa sangat silau” jawab D.O.
“Eh, bagaimana bisa? Coba oppa lihat kearah langit” tunjuk Jae Ri.
“Aku tidak membicarakan bintang yang disana. Tapi aku membicarakan bintang yang disini, didepan mataku yang membuatku hampir buta karena silaunya sinar yang dia pancarkan”
BLUSH>>>>
Pipi  Jae Ri memerah sempurna.
“Jangan menggodaku oppa” lirihnya.
“Itu Fakta!”
Untuk menghilangkan kecanggungan yang dia rasakan  Jar e Ri mengalihkan pembicaraan.
“Oppa, aku ingin bertanya padamu”
“Apa?” D.O mengalihkan pandangannya kearah sang yeojachingu.
“Tapi jawab dengan sejujur-jujurnya ya” pinta Jae Ri.
“Everyting for you, chagi” sambil mengelus tangan Jae Ri-nya.
“Menurut oppa, aku dan Jung Ra unnie cantik siapa?” pertanyaan pertama.
“Emm.... Jung Ra unnie. Senyumannya sangat manis”
Hyo Soo, masih sabar. Dia memang mengakui Jung Ra unnienya lebih cantik darinya.
“Kalau aku dengan Young In keren siapa?” pertanyaan kedua.
“Young In. Lihatlah saat dia dance, wow sangat keren”
Dia masih memaklumi walaupun ada rasa kesal dalam dirinya.
“Lalu, kalau aku dengan Ji Hee imut siapa?” pertanyaan ketiga.
“Tentu saja Ji Hee. Coba kau perhatikan ekspresinya saat mendengarkan orang berbicara, Aish,,, kyeopta”
Dan yang terakhir ini tidak bisa ditoleransi.
D.O tersenyum.
“Mengapa kau terlihat kesal? Bukankan kau yang minta sendiri agar aku menjawab jujur?”
Ya memang benar, tapi setidaknya ada nama Jae Ri yang disebut diantara 3 pertanyaan tadi.
“Lalu apa artiku bagimu?” Jae Ri mencoba menahan air matanya.
“Kau bagiku?” D.O menampilkan gaya memikirnya
Jae Ri menatap sang namjachingu.
“Bagiku kau SEMPURNA” jawab D.O.
BLUSH.....
Lagi-lagi rona merah itu kembali muncul. Jae Ri semakin menundukkan kepalanya dalam-dalam.
“Kalau Mereka hanya memiliki salah satu dari pertanyaanmu tapi kau menguasai semuanya”
D.O mengangkat dagu Jae Ri.
“Jangan kau tundukkan wajah manismu ini. Aku ingin memandang milikku yang SEMPURNA ini”
Jae Ri bingung harus berbuat apa. D.O memang sangat pandai dalam menggombal. Akhirnya Jae Ri bangkit dari duduknya.
“Aish oppa.... berhenti menggodaku. Aku sangat malu...”
“Aku berbicara fakta”
“Tapi aku malu”
D.O kembali tersenyum. Jae Rinya benar-benar polos.
Jae Ripun pergi dan disusul D.O yang mengekor dibelakangnya.
Malam panjang ini Mereka isi dengan mengobrol, candaan, dan jangan lupa gombalan maut D.O yang sukses membuat Jae Ri berblushing berulang-ulang.
END



Tidak ada komentar:

Posting Komentar