Minggu, 26 Mei 2013

First Jealousy





Author      : ZY Rou Xiu

Main cast : Byun Baek Hyun (EXO K)
Park Ji Hee (nama yang sudah susah payah author dan teman author buat.  Bayangkan jika kalian ne readers?)
  Cameo  : Jung Ra (duijjang),  Jae Ri, dan Young In.
                 Jiyeon

Rating  : T

Leght  : long oneshoot (jangan bosen ya bacanya,,)

Genre  : sad, romance,




JI HEE POV
Kurebahkan tubuh mungilku ini diatas kasur empuk yang ku bagi dengan duijjang. Ternyata hanya me make over sedikit Jae Ri unnie lelah juga ya. Oh ya, mana duijjang? Biasanya dia lagi senyum-senyum sendiri melihat fotonya duijjang Kris. Ah, mungkin dia sedang berunding dengan Young In unnie. Bisa dipastikan apa yang mereka rundingkan, paling ngebahas tentang dance baru. Secara merekakan yang bertanggung jawab tentang dance di Ei4.

Aduh, ngapain ya dikamar sendirian?
Tidur? Aku tidak mau mewarisi kebiasaan Young In unnie.
Masak? Aku gak mau buat dapur hancur.
Baca buku? Aku bukan kutu buku kaya duijjang.
Oh ya, satu yang kulupakan. PSP kesayanganku. Haha... lebih baik aku main games favoritku bersama Baekhyun oppa, angry bird. Ji Hee ah,, kenapa kau bisa lupa eoh?
OMO,,,Kenapa ya PSP ku?. kenapa tidak mau menyala. Aduh, memangnya aku salah apa sehingga PSP ku tidak mau menyala? Apa aku membantingnya sehingga dia kesakitan. Mianhae PSP. Ah, PSP kan benda mati kenapa aku hawatir. Payahnya diriku..
Tapi ini kan pemberian Baekhyun oppa ku yang paling co cweett.
Sial! Aku baru ingat sekarang, aku lupa mengecasnya. Ah, benar-benar menyebalkan. Rasanya aku ingin membanting leptop duijjang yang ada didepanku.Tapi aku tidak mungkin lakukan hal itu, lagian aku mau menyalahkan siapa? Yang lupakan aku.
Aduh, sekarang aku terjebak lagi dalam kesendirian. Apa aku kekamar Young In unnie dan ikut melihat dance baru mereka ya?
Ah tapi aku malas. Jika nanti aku komplain kalau dancenya gak bagus pasti dia bakalan bilang ‘Diam kau anak kecil! Kau tinggal menerima dance jadinya nanti’. Cih, parah sekali dia!
Aduh, besor aku libur 1 hari. Kelasku menang dalam lomba antar kelas jadi kelasku diliburkan selama 1 hari sebagai hadiahnya. Aku senang sekali karena aku bisa bebas tidak usah belajar selama 1 hari. Hahaha... jadi aku bisa gangguin unnie-unnieku yang kelasnya kalah dalam lomba kemarin. So, mereka harus tetap belajar dan berangkat sekolah.
Tapi aku juga sedih. Gak berangkat sekolah berarti gak ketemu Baekhyun oppa.  Oh ya, kalian pasti mikir siapa Baekhyun oppa. Aku jadi malu mau menjelaskannya. Tapi ya sudahlah akan ku jelaskan. Baekhyun oppa itu sunbaeku sekaligus em... namjachinguku. Sudah selama 4 bulan ini kami menjalin hubungan. Dia sekarang duduk dikelas 12 A, SM High School.  Kelas A? Jelaslah diakan pintar, ya walaupun dia terlalu hyperaktif juga sih. Tapi aku tetap cinta. He.... Dia anggota boyband baru yang sangat sangat sangat terkenal di Korea dan luar negeri. EXO namanya, boyband yang menginjak usia 1 tahun lebih. Dan Baekhyun oppa adalah main vocalnya sama sepertiku. Cocok kan?
Aduh. Berapa kali aku sudah menyebutkan kata itu. Tau ah. Kenapa jantungku gak tenang ya? Apa aku melupakan sesuatu? Ah banyak yang sudah aku lupakan hari ini. Tapi ini sepertinya sangat penting. Sebentar aku ambil handphone....
Ah ya, hari inikan Baekhyun oppa jadi MC di Musik Bank. Aku sampai lupa tentang jadwal belahan hatiku. Ji Hee pabbo! Untung masih ada 5 menit sebelum acara dimulai. Tapi aku menyalakan tv sekarang ah. Mana ya remotenya? Ah ini dia.
Huh, 5 menit serasa 5 abad. Dari tadi tidak mulai. Aku sudah mulai muak nih. Mana iklannya ga bagus-bagus lagi. Iklan sandal jepit, rongsokan, rumah mengapung. Memang tak ada yang lain apa?
Akhirnya acaranya mulai. Penantianku tidak sia-sia.
“Anyeong haseyo, exo k Baekhyun imnida”
Agh..... aku ingin berteriak sekeras mungkin mendengar ucapannya. Aish,, suara merdunya masih terngiang ditelingaku, bisik cintamu. Betapa lembut dan mesranya. Aku terlena. Terlena.... ku terlena. Loh loh loh, kenapa aku jadi nyanyi langunya Ikke Nurjanah si? Aku kan bukan dangdut lovers. Tapi biarlah. Kalau cinta lagu dangdutpun jadi. Cihui...
Ku ikuti dengan hikmat sembari mengemil kripik pisang. Dari mana aku mendapatkannya? Itu urusanku.
Eh? Siapa wanita itu? Artis debud tan baru? Centil sekali sih pada Baekhyun oppaku.
“Baekhyun ssi, bagaimana pendapatmu tentang Jiyeon agassi?”
“Menurutku dia cantik, manis, dan cute”
“Apakah dia tipe idealmu?”
“Ya, termasuk,,,”
“Apakah kau akan menerima cintanya jika dia menembakmu? Sepertinya Jiyeon agassi tertarik padamu?”
“Sepertinya begitu. Ditembak yeoja secantik dia siapa yang tidak mau. Tapi___”
PIP-----
Kumatikan tv dengan kasar. Bagaimana tidak, setiap kita dating Baekhyun oppa selalu bilang hanya Ji Heeku yang cantik, hanya Ji Heeku yang manis, hanya Ji Heeku yang cute, aku tidak akan mengagumi wanita lain selain dirimu. Lalu tadi yang kulihat dan ku dengar apa? Bukan namaku yang ia puji. Ah ternyata Baekhyun oppa sama saja dengan Eunhyuk sunbae. Sama-sama playboy, aku benci dia!
AUTHOR POV
Kesal? Haha.... itu pasti. Coba bayangkan saja jika hal itu terjadi padamu. Namjachingu mu mengatakan kata-kata yang seharusnya jadi milikmu pada orang lain. Mana mungkin ada wanita yang akan tenang jika hal itu terjadi.
Ji Hee menangis sejadi-jadinya dikasur king size miliknya dengan duijjang.
Perih..
sakit..
kecewa..
itu semua bercampur menjadi racun suatu hubungan. Baekhyun yang dia sayangi, Baekhyun yang mengisi hari-harinya dengan kata indah, Baekhyun yang selalu memberikan senyuman khasnya, menjadi Baekhyun yang sangat berbeda dibelakangnya.
Setelah lelah dengan aktifitasnya dalam acara ‘menangisi namjachingu’ Ji Hee akhirnya tertidur pulas, walaupun dengan rasa sakit hati yang bersarang dihatinya.
Seseorang memasuki kamar itu. Tersenyum lembut kearah Ji Hee walaupun dia tidak dapat melihat senyuman yang lembut itu.
JUNG RA POV
Ternyata sudah tidur dia. Padahal aku ingin mengajaknya menonton Music Bank. Tumben sekali dia tidak melihat Baekhyunnya tersayang. Biasanya semua acara TV yang berhubungan dengan Baekhyun akan dia tonton dengan penuh penghayatan. Makannya dia sekarang memakai kacamata gara-gara menonton Baekhyunnya tanpa kedip.
Tidurnya pulas sekali dia, em.. mungkin dia kecapean karena ikut mengurus Jae Ri. Senangnya melihat dongsaeng nyenyak dalam tidur. Tapi kenapa raut wajahnya memancarkan kesedihan ya,,, apa karena tadi ku tinggal latihan bersama Young In?
Ya bisa jadi. Ya sudahlah mendingan aku menyusulnya ke alam mimpi.
AUTHOR POV
Pagi hari telah tiba, satu persatu member 69 Racle pun terbangun. Seperti biasa Jae Ri akan memasak untuk member lain dan Jung Ra akan membaca buku kepempimpinannya di ruang tengah.
“Anyeong hasimnika..” ucap Young In sembari mengucek-ucek mata layaknya orang yang baru bangun tidur.
“Ada angin apa nih, tumben sudah bangun Young In ah” sindir Jae Ri.
“Walaupun hobiku tidur, aku tidak lupakan tentang sekolah unnie” sahut Young In sembari membaca komik yang tersedia didapur.
“Nah gitu dong, itu baru adik duijjang.” ucap Jung Ra.
“Hehehe... toh nanti dikelas aku bisa melanjutkan acara tidurku. Aku kan duduk dibelakang” bangga Young In.
“KAU BERANI MELAKUKAN HAL ITU TIDAK SEGAN-SEGAN UNNIE HUKUMMU  YOUNG IN AH”
“Aish, duijjang. Aku t au kau ngefens berat padaku sudah lama, tapi biasakah kau mengecilkan volume suaramu itu. Sangat mengganggu telingaku dan Ji Hee yang masih tidur. Lagian aku hanya bercanda unnie” sahut Young In sembari menguap lebar.
“Makannya kau jangan membuatku marah. Oh ya, bangunkan Ji Hee sana. Walau libur dia harus tetap makan. Palli!” perintah Jung Ra.
“Biasanya kalau libur tidak ada yang membangunkanku untuk sarapan. Giliran Ji Hee aja suruh dibangunin” Young In bangkit dari duduknya dan menuju kamar Duijjang dengan Ji Hee.
“Makannya kalau tidur jangan seperti Beruang yang sedang hibernasi” teriak Jung Ra.
Jae Ri yang melihat hal ini hanya menggeleng-gelengkan kepala sambil tersenyum.


KAMAR JI HEE DAN DUIJJANG
“Tumben sekali dia selimutan. Biasanya kalau tidur tidak pernah memakai selimut. Mungkin sedang akur dengar selimutnya” ucapnya sembari menuju tempat tidur.
“Ji Hee ah, ireona! Unniedeul sudah menunggumu untuk makan. Ireona” ucap Young In lirih agar Ji Hee tidak kaget.
‘Baekhyun oppa jahat. Ji Hee benci oppa. Hiks...’
“Eoh? Mengigau. Ji Hee ah, ini Young In unnie. Ireona. Palli..” Young In kembali membangunkan Ji Hee.
Ji Hee akhirnya membuka matanya dan menatap Young In.
“Omo! Ji Hee ah matamu?” sambil menunjuk mata Ji Hee.
“Wae unnie?”
“Hitam. Aigoo... apa yang kau lakukan semalam ha?” ucap Young In sembari membelai surai hitam milik Ji Hee.
“Anniyo unnie. Gwencana. Baiklah aku akan segera turun. Unnie tunggu dibawah saja” ucapnya lemas.
“Ok!” Young In menatap Ji Hee cemas. Namun akhirnya dia menuruti permintaan magnaenya itu.
****

 DI SEKOLAH
Young In masih merasa penasaran dengan keadaan Ji Hee. Dia memutuskan untuk mengajak Baekhyun ke atap sekolah dan mengobrolkan hal itu sepulang sekolah.
“Jadi, apa maksudmu mengajak oppa kesini Young In?” tanya Baekhyun to the point.
“Begini oppa, apakah ada masalah diantara kalian?”
“Kalian. Nugu?” Baekhyun menyeritkan alisnya.
“Kau dan Ji Hee”
“Tunggu, aku masih belum maksud”
“Aish! Tadi pagi Ji Hee bangun terakhir. Tidak biasanya padahal dia selalu bangun pagi. Lalu saat aku membangunkannya dia mengigau ‘Baekhyun oppa jahat, Ji Hee benci oppa’. Dan yang terakhir dia terlihat murung hari ini”
“Emm, mungkin karena aku tidak menelpon dia kemarin Young In ah..” tebak Baekhyun.
“Dia bukan Yeoja manja. Bahkan pernah Baekhyun oppa tidak menelponnya 3 hari. Tapi dia biasa-biasa saja. Pasti ada faktor lain”
Baekhyun mulai berfikir keras.
“Aku sarankan oppa segera menyelesaikannya dengan Ji Hee, jika memang ada masalah. Ya sudah aku mau kembali ke kelas dulu. Pai”
Young In meninggalkan Baekhyun yang sedang memutar otaknya untuk mencari tahu penyebab Ji Hee bersifat seperti itu.

BAEKHYUN POV 
Apa yang telah ku lakukan pada Ji Hee ku?  aku sudah mencoba mengingat semuanya, tapi sepertinya tidak ada hal ceroboh yang ku lakukan pada kekasih tercintaku itu. Sebelumnya Ji Hee tidak pernah berbuat seperti ini kecuali hal yang kulakukan benar-benar membuatnya amat marah. Jadi apakah Ji Hee sedang marah besar kepadaku? Aish,, aku benar-benar gila karena kekasihku itu. Membayangkan wajahnya yang cemberut saja sudah membuat dadaku sesak, bagaimana jika aku melihatnya langsung. Bisa-bisa serangan jantung menghampiriku. Aduh,, aku benar-benar bingung.
Ah ya, besokkan diakan berangkat. Baiklah aku akan bertanya padanya. Ah ya,, Hoam.,, sepertinya rasa kantuk telah menyerangku. Sebaiknya aku tidur sekarang dan mempersiapkan diriku untuk menemui Ji Hee ku tercinta.
Ji Hee,, mimpikan oppa dalam tidur nyenyakmu ya. Saranghae..

AUTHOR POV
Baekhyunpun terlelap dengan dengan sebuah senyuman simpul yang menghiasi wajahnya yang tampan sekaligus cute miliknya.
Keesokan paginya Ji Hee bangun pagi karena masa berlaku libur yang diberikan sekolahnya telah berakhir, mau tidak mau dan wajib mau dia harus kembali kesekolah dengan periapan mental dan fisik (reader: Author Alay!)
“Anyeong unnideul?” sapanya.
“Oi, makhluk apa yang menghinggapi dirimu Ji Hee ah, biasanya kau semangat sekali saat berangkat sekolah setelah libur. Untuk bertemu si dia..” goda Jung Ra.
“Dia? Siapa? Teman-teman? Tentu saja aku merindukan mereka semua” jawab Ji Hee masih dengan ekspresi yang tidak enak untuk dipandang siapapun.
“Pura-pura nih. Siapa lagi kalau bukan namja idaman seluruh yeoja disekolah yang sekarang telah menjadi namjachingumu, Byun Baek Hyun” Jae Ri yang telah menyelesaikan masakannya tertarik untuk menggoda dongsaeng mereka itu.
“Aku bosan membahasnya” jawab Ji Hee acuh.
“Bosan atau bosan Ji Hee ah? Bosan atau lemas karena virus kangen melanda??” Jung Ra semakin betah menggoda magnaenya ini.
“Ini sedang makan unnie” Ji Hee mencoba sabar.
“Rupanya dia sedang bersandiwara untuk menutupi malunya unnie. Mukamu bersemu merah Ji Hee” Jae Ri menghadiahkan seringai terbaik untuk Ji Hee.
BRAK!!
Meja yang awalnya damai menjadi bergetar setelah mendapat gebarakan dari  Ji Hee.
“Unnie, apa kalian tidak dengar ucapanku? KITA SEDANG MAKAN! Jadi bisakah kalian untuk diam dan menikmati makanan kalian saja dari pada bertanya yang aneh-aneh padaku ha? Sudahlah aku tidak berselera makan” Ji Hee yang sudah geregetan jadinya geregetan apa yang harus ku lakukan (loh ko jadi nyanyi lagunya Sherina?)
Ji Hee yang sudah diujung ambang kesabarannya menggebrakkan meja dan langsung pergi meninggalkan unniedeulnya yang terpalu ups... terpaku melihat kejadian langka yang bahkan baru pernah dilakukan oleh seorang Park Ji Hee.
“AKU SELESAI,,” ucap Young In seraya melihat kedua unnienya yang terduduk lemas. Ide jail terlintas dipikirannya.
“Kuncup-kuncup mekar-mekar terbalik terbang tinggi. Kasihan deh unniedeul,, kasihan deh unniedeul” Young In  langsung mendapat bonus dua deathglare dari kedua unnienya itu. Merasa nyawanya terancam dia langsung pergi meninggalkan meja makan dan piringnya yang bersih tanpa sisa noda makanan.
“Aku  ke mobil dulu unnie” teriak Young In sembari berlari.

ISTIRAHAT ‘NEUL PARAN HIGH SCHOOL’
Ji Hee berjalan menuju taman untuk menghabiskan waktu istirahatnya. Baru kali ini Ji Hee tidak bergabung bersama teman-teman segrupnya dan memilih menyendiri di taman.
“Huh,,” helaan nafas panjang yang terdengar menyedihkan keluar dari mulut mungil yeoja itu.
“Kau disini eoh?”
Sebuah suara yang tidak dihiraukan sama sekali oleh Ji Hee karena dia tahu siapa pemilik suara itu.
Merasa tidak mendapat respon seseorang yang ‘tidak terhiraukan’ itu mendekati Ji Hee perlahan, dan duduk tepat disebelah Ji Hee.
“Biasanya kau pergi kekantin bersama teman-temanmu?”
“...”
Nihil! Ji Hee masih bungkam.
“Oppa mencarimu kemana-mana. Ternyata kau disini. Oh ya, oppa ingin menceritakan kejadian menyenangkan dimusic bank. Jadi begi...”
Ji Hee bangkit dari kursi dan hendak pergi
“Maaf sepertinya saya harus pergi. Ada tugas yang belum saya kerjakan”
‘Saya? Ais... dia benar-benar marah kepadaku’ gerutu Baekhyun dalam hati kecilnya.
GREB!!
Sebuah lengan yang melingkar dileher Ji Hee sukses membuat yeoja itu menghentikan langkahnya.
“Jangan siksa oppa Ji Hee ah! Oppa mohon jangan begini” pinta namjachingu Ji Hee yang readers pasti tahu bahwa dia adalah Baekhyun.
“Jadi oppa masih membutuhkan Ji Hee? Bukankah oppa sudah mempunyai yeoja lain” tanyanya.
Baekhyun bingung. Dia membalikkan tubuh Ji Hee dan menatap yeojachingunya yang telah terisak. Oh,, rupanya serangan jantung itu siap menghampiri Baekhyun melihat yeojachingunya menangis.
“Bukankah oppa yang menyiksa Ji Hee? Bukankah oppa yang telah menghianati cinta Ji Hee untuk oppa? lalu kenapa oppa yang memohon agar Ji Heelah yang tidak menyiksa oppa? Itu terbalik, hiks....” ucap Ji Hee dan setetes demi setetes air mata telah membasahi wajahnya.
“Maksudmu apa Ji Hee ah?” Baekhyun membelai lembut pipi Ji Hee.
“Aku mohon, berhenti bersandiwara didepanku oppa. Ini lebih menyakitkan, hiks.. berhentilah bersikap lembut lagi padaku. Jika kau sudah bosan denganku langsung saja putuskan aku oppa, hiks... aku tidak mau kau duakan. Hiks..” tangisan Ji Hee semakin menjadi.
“Ji Hee ah, apa yang kau bicarakan. Oppa selalu tulus berbuat apapun untukmu. Jangan berpikir yang tidak-tidak.” Baekhyun mensejajarkan tubuhnya dengan muka Ji Hee, berusaha menatap yeojachingunya yang sesenggukan akibat tangisannya yang pecah.
“Kau selalu bilang hanya Ji Heeku yang cantik, hanya Ji Heeku yang manis, hanya Ji Heeku yang cute, aku tidak akan mengagumi wanita lain selain dirimu. Hiks... lalu kenapa mengatakan hal itu juga untuk orang lain. Hiks..”
TINGTONG! Baekhyun teringat sesuatu diacara Music Bank yang ia pandu. Presenter lain menanyakan pendapatnya menenai Jiyeon, dari situ ia tersadar apa yang membuat Ji Heenya marah. Rupanya dia CEMBURU.
Seulas senyum terpampar diwajahnya.
“Hiks.. mengapa oppa tersenyum? Oppa senang akhirnya aku menyadari hal ini dan kau ingin memutuskanku sekarang juga? Lakukanlah.. hiks”
Baekhyun masih tersenyum dan menggandeng lembut tangan Ji Hee untuk kembali ketempat duduk yang terletak dibangku taman. Dikeluarkanlah samsung galaxy miliknya dan memperlihatkan sebuah video pada yeoja yang berstatus yeojachingunya itu.
“Baekhyun ssi, bagaimana pendapatmu tentang Jiyeon agassi?”
“Menurutku dia cantik, manis, dan cute”
“Apakah dia tipe idealmu?”
“Ya, termasuk,,,”
“Apakah kau akan menerima cintanya jika dia menembakmu? Sepertinya Jiyeon agassi tertarik padamu?”
“Sepertinya begitu. Ditembak yeoja secantik dia siapa yang tidak mau. Tapi dulu sebelum aku menemukan Ji Heeku tersayang. Dan maaf, Ji Hee ku lebih cantik, manis, dan cute dari pada anda Jiyeon ssi”
“Hahaha, lihatlah Baekhyun ssi kau membuat Jiyeon cemberut. Tapi tenanglah Jiyeon masih ada oppa yang tidak kalah tampannya dari dari Baekhyun ssi”
“Ne oppa. Hahaha”
“Baekhyun ssi jika sekarang Ji Hee ssi sedang menonton, apa yang ingin kau sampaikan?”
“Ji Hee ah, saranghae,,, yeongwonhi... cintai aku seperti aku mencintamu ne. Karena hati ini telah terisi penuh cintaku padamu. Tidak ada ruang untuk disinggahi orang lain. Khamsahamnida”
Hohoho. So Sweet.. baiklah tanpa berlama-lama kita sambut Jiyeon dengan lagunya Love Is Sweet”
Senyuman mengembang dipipi Ji Hee. Malunya dia telah berburuk sangka terhadap Baekhyun.
“Senang eoh?”
Ji Hee tersadar dan menatap datar Baekhyun.
“Biasa saja” jawabnya datar namun jika anda dapat mengetahui hati kecil Ji Hee kalian akan lihat betapa senangnya Ji Hee karena hal itu.
“Chagiya, mianhae. Jongmal mianhae?” ucap Baekhyun sembari mengusap-usap lembut tangan halus milik yeojachingunya itu.
“Please?” pinta Baekhyun sembari mengeluarkan aegyoo adalannya.
“Hiks...” tangisan Ji Hee kembali pecah. Kali ini dipelukan Baekhyun. Ji Hee merapatkan pelukannya pada Baekhyun dan menangis dengan kencang.
“Mianhae oppa aku tidak lihat sampai akhir. Hiks.. jadi aku menajdi salah paham padamu. Hiks... hiks... aku memang pabbo oppa. Seandainya aku menonton sampai akhir tidak mungkin jadi seperti ini oppa. Hiks...”
Baekhyun mengelus-elus rambut hitam panjang milik Ji Hee dengan penuh kasih sayang.
“Uljima! Oppa juga mungkin akan melakukan hal yang sama jika itu terjadi. Jadi oppa memakluminya. Dan oppa selalu memaafkan segala kesalahanmu chagi. Bukankah setiap hubungan pasti ada cobaan, jadi kesalahan kecil tidak usah diperbesarkan dan lebih baik memaafkannya bukan?”
Ji Hee melepaskan pelukannya dari Baekhyun dan menganggukkan kepalanya lebih dari tiga kali sehingga membuat Baekhyun terkekeh.
Baekhyun menuntun tangan Ji Hee kedadanya.
“Rasakan deguban jantungku saat aku bersamamu. Hanya kau yang mampu membuat jantung ini meloncat-loncat ingin keluar”
Baekhyun memindahkan tangan Ji Hee kewajahnya.
“Rasakan pipiku yang panas ini. Hanya kau yang mampu membuat suhu tubuhku naik seperti sekarang ini”
Dan terakhir Baekhyun memeluk Ji Hee.
“Dan hanya kaulah yang dapat memberiku pelukan hangat yang sangat nyaman dan melenyapkan semua beban didiriku”
Baekhyun melepaskan pelukannya dan memegangi kedua tangan Ji Hee nya.
“Percayalah Ji Hee. Hati ini milikmu dan tolong tetap berada dihati ini. Jangan biarkan hati ini menangis karena peri penjaganya pergi meninggalkannya”
“Ne, oppa. Hiks...”
Ji Hee kembali memeluk Baekhyun. Walau hanya 2 hari tapi tak dapat mereka pungkiri rasa kangen menjalari tubuh mereka, hingga suara bell yang berdering keras memisahkan pelukan hangat itu. Keduanya saling tersenyum dengan pipi yang sangat merona.
“A aku, ke ke las dulu ne op pa.” Pamit Ji Hee sembari bangkit dari bangku taman itu.
“Ne, sampai nanti” balas Baekhyun.
“Aigoo oppa ada apa dimatamu?” panik Ji Hee.
Baekhyun mengusap-usap matanya.
“Apa? Bisakah kau mengambilkan sesuatu yang ada dimataku chagi?” pinta Baekhyun.
Ji Hee menganggung dan terkikik pelan. Lalu...
CHU....
Sengatan listrik tiba-tiba saja Baekhyun rasakan ditubuhnya. Perlahan dia membuka matanya dan mengusap pipinya.
“SAMPAI NANTI OPPA!” teriak Ji Hee disebrang sana.
“Modusnya untuk menciumku. Hahaha... ada-ada saja dia”
Baekhyun bangkit dari kursinya dan menuju ruang kelasnya untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.

END
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar